Inilah Jenis-Jenis Gangguan Mood Yang Perlu Anda Ketahui


Gangguan suasana hati (mood) digambarkan sebagai kekacauan didalam keadaan emosional seseorang. Gangguan ini secara luas dikategorikan menjadi depresi dan bipolar. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang berbagai jenis gangguan mood, baca lebih lanjut…

Gangguan dalam kondisi psikologis seseorang yang umum disebut sebagai gangguan mood/suasana hati. Ini ditandai dengan gangguan dalam keadaan emosi seseorang dan memanifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk. Gangguan mood mungkin termasuk depresi, mania, atau kombinasi dari semuanya. Gangguan mood diklasifikasikan sebagai depresi, bipolar, dan gangguan yang diinduksi oleh zat. Gangguan depresi dan bipolar lebih lanjut diklasifikasikan ke dalam jenis depresi tertentu, sedangkan gangguan yang disebabkan oleh zat dikategorikan berdasarkan bahan kimia yang menyebabkan kondisi tersebut.

Gangguan Depresif Mayor
Gangguan depresif mayor ditandai dengan depresi berat, kehilangan kebahagiaan dan harapan, ditambah dengan perasaan tidak berdaya, bersalah, kosong, dan gugup. Individu ini mungkin mengalami kehilangan atau peningkatan nafsu makan, dan mengalami masalah dengan konsentrasi, ingatan, dan pengambilan keputusan. Kecenderungan bunuh diri juga dapat dilihat. Mengalami gejala-gejala ini secara bersamaan disebut sebagai episode depresi mayor. Keadaan depresi, yang tidak ditambah dengan perasaan mania dikenal sebagai depresi unipolar, sedangkan jika disertai mania, kondisinya disebut bipolar. Gangguan depresi ini dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai berikut.

Depresi atipikal
Pada tipe ini, seseorang mengalami kenaikan berat badan karena nafsu makan meningkat, tidur berlebihan, dan rasa berat pada persendian. Ia menjadi hipersensitif terhadap penolakan dan mengalami kehidupan sosial yang terganggu.

Depresi katatonik
Ini adalah gangguan depresi berat yang parah, ditandai dengan kemampuan motorik yang terganggu. Mereka yang terkena depresi katatonik mungkin mengalami gerakan tubuh yang aneh atau periode imobilitas total.

Depresi melankolis
Hal ini ditandai dengan hilangnya gairah dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, perasaan bersalah dan kesedihan karena kehilangan. Mereka yang mengalami depresi melankolis juga mengalami penurunan berat badan yang berlebihan. Gejala-gejalanya dapat memburuk pada dini hari.

Depresi minor
Depresi minor adalah gangguan emosional skala kecil dalam waktu yang singkat seperti sedih, frustasi, marah, dan kehilangan tetapi tidak mengganggu aktivitas sosial, pekerjaan, atau hidup penting lainnya secara signifikan. Gejalanya berlangsung singkat (terhitung mingguan)

Dysthymia (Distimia)
Distimia adalah depresi kronis ringan yang juga disebut juga sebagai persistent depressive disorders (PDD). Ketika seseorang mengalami distimia, maka gejala depresinya bisa bertahan lama hingga dua tahun atau lebih. Gejalanya meliputi perubahan nafsu makan, perubahan pola tidur, kelelahan, harga diri rendah, dan kesulitan berkonsentrasi.

Depresi ganda
Depresi ganda adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang yang menderita depresi ringan jatuh ke dalam keadaan depresi berat. Hal ini ditandai dengan suasana hati depresi yang berlangsung selama minimal dua tahun. Episode depresi berat terlihat sebentar-sebentar.

Depresi pascapersalinan
Hal ini dialami oleh wanita pasca melahirkan bayi. Biasanya, gejalanya terlihat dalam tiga bulan persalinan dan dapat berlangsung selama tiga bulan.

Depresi psikotik
Depresi psikotik adalah subtipe dari depresi berat yang terjadi ketika penyakit depresi berat mencakup beberapa bentuk psikosis. Psikosis bisa berupa halusinasi (seperti mendengar suara yang memberi tahu Anda bahwa Anda sedang tidak baik atau tidak berharga), delusi (seperti, perasaan intens tidak berharga, kegagalan, atau telah melakukan dosa).

Depresi singkat berulang
Ini berbeda dari gangguan depresi mayor dalam hal masa berlangsungnya. Episode depresi pada pasien depresi singkat berulang terjadi sekitar sebulan sekali dan berlangsung selama dua atau tiga hari.

Gangguan afektif musiman
Ini seperti namanya, dicirikan oleh pola musiman, yang berarti, mereka yang terkena mengalami gejala depresi selama musim dingin. Perasaan depresi ini dapat dikaitkan dengan kurangnya paparan sinar matahari selama musim dingin.

Gangguan Depresi Tidak Dinyatakan Secara Spesifik
Ketika gejala terlihat tapi tidak cocok dengan kriteria diagnostik untuk gangguan tertentu, kondisi ini disebut sebagai gangguan depresi tidak dinyatakan secara spesifik.

Gangguan Bipolar
Ini adalah gangguan suasana hati yang memanifestasikan dirinya dalam bentuk periode depresi dan mania bergantian. Ada perubahan dalam suasana hati dan perilaku individu yang beralih antara keadaan berlebihan yang disebut manik dan perasaan putus asa yang disebut depresi. Jika gejalanya adalah campuran antara kondisi manik dan depresi, keadaan ini disebut campuran. Gangguan bipolar relatif lebih jarang terjadi, tetapi juga dikatakan sering tidak terdiagnosis. Sebagian besar, gangguan bipolar berkembang pada akhir remaja atau selama awal dewasa. Pada anak-anak, ini dikenal sebagai gangguan bipolar awal. Perubahan suasana hati dan gejala lainnya terlihat lebih sering daripada orang dewasa dengan gangguan bipolar.

Bipolar I ditandai oleh riwayat episode manik dengan atau tanpa adanya episode depresi.

Bipolar II ditandai dengan episode mania dan depresi intermiten. Depresi dapat bergantian dengan episode hipomanik di mana gejala mania lebih ringan; yaitu, mereka dapat diamati tetapi tidak mengganggu fungsi seseorang.

Cyclothymia (Siklotimia) terdiri dari episode-episode hipomanik yang disertai dengan gangguan mood yang lebih ringan. Manik depresi penuh atau episode depresi mayor tidak terlihat.

Gangguan Bipolar Tidak Dinyatakan Spesifik adalah ketika seseorang menunjukkan beberapa gejala gangguan bipolar tetapi kondisinya tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk jenis gangguan bipolar tertentu.

Gangguan Suasana Hati yang diinduksi zat
Seperti namanya, gangguan mood ini adalah gangguan yang disebabkan oleh zat kimia atau obat yang mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Kecanduan suatu zat itu dapat memengaruhi tingkat suasana hati dan individu-individu tersebut mungkin memiliki episode manik atau depresi.

Diinduksi alkohol
Penelitian menunjukkan bahwa peminum berat dapat mengalami depresi. Kecenderungan bunuh diri juga dapat dilihat. Peminum skala sedang hingga berat dapat mengalami euforia, fluktuasi mood, perasaan tinggi, dan berkurangnya kontrol impuls. Dalam hal kecanduan alkohol ditambah dengan tekanan mental yang berlebihan, individu tersebut dapat mengarah ke tindak kekerasan. Penarikan alkohol menyebabkan kelelahan, sulit tidur, gelisah, menurunnya minat seks, dan suasana hati yang tidak stabil.

Diinduksi kafein
Jika dikonsumsi berlebihan, kafein dapat menyebabkan kecemasan dan bahkan serangan panik dalam beberapa kasus.

Diinduksi nikotin
Ketergantungan nikotin dapat menimbulkan perasaan depresi. Penarikan nikotin juga memiliki gejala yang sama.

Penggunaan Stimulan Sistem Saraf
Keracunan zat tersebut menyebabkan masalah dengan konsentrasi dan perhatian. Fungsi mental yang berkurang dapat terlihat. Gejala penarikan meliputi depresi dan kelelahan. Penggunaan stimulan jangka panjang seperti amfetamin dapat mempengaruhi otak, menyebabkan kesulitan konsentrasi dan melemahkan daya ingat dalam jangka panjang. Gangguan suasana hati karena penggunaan stimulan ini dan alkohol dapat menunjukkan gejala yang mirip dengan gangguan bipolar.

Karena Opioid
Opioid menyebabkan perasaan euforia. Penggunaan jangka panjangnya dapat menyebabkan depresi. Penarikan dari zat ini menyebabkan sakit dan agitasi tubuh. Gejala penarikan termasuk kecemasan, depresi, dan tidur yang terganggu.

Karena Obat Penenang
Gejala-gejalanya mirip dengan yang ada pada gangguan mood yang disebabkan oleh alkohol. Penarikan obat penenang menyebabkan perasaan cemas, depresi, dan sulit tidur. Dalam kasus yang parah, halusinasi bisa saja dialami.

Karena Halusinogen
Individu yang menggunakan halusinogen, bisa berpotensi mengalami delusi dan halusinasi. Reaksi psikotik dan depresi juga dapat dilihat.

Gangguan Suasana Hati karena Kondisi Medis
Gangguan suasana hati dapat didiagnosis sebagai salah satu yang terjadi karena kondisi medis umum, ketika dapat disimpulkan bahwa gejalanya merupakan akibat dari dampak psikologis dari kondisi medis, dan bukan hanya respons fisiologis terhadapnya. Penyakit pada sistem endokrin, penyakit Parkinson, gangguan sistem saraf, dan penyakit kardiovaskular dapat menyebabkan gangguan mood. Penyakit yang sangat menyakitkan atau tidak dapat disembuhkan bisa juga menyebabkan perasaan depresi pada mereka yang terkena. Beberapa pasien mungkin menunjukkan kecenderungan bunuh diri karena kehilangan semangat hidup.

Gangguan Suasana Hati Tidak Dinyatakan Spesifik
Gangguan suasana hati yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan tertentu dapat diklasifikasikan sebagai gangguan suasana hati yang tidak ditentukan. Kombinasi gangguan mood dan kecemasan atau depresi ringan dapat diklasifikasikan sebagai gangguan suasana hati tidak dinyatakan spesifik.

Gangguan mood ditunjukkan dalam hal perubahan perilaku dan episode depresi, kecemasan, dan agitasi. Orang dengan gangguan mood menunjukkan perubahan perilaku yang tidak biasa dan tiba-tiba dan mengalami periode depresi atau kegembiraan berlebih. Mereka mengalami perasaan mudah tersinggung dan sedih. Beberapa gangguan mood ditandai oleh hilangnya nafsu makan yang menyebabkan penurunan berat badan, ada juga yang mengalami kecenderungan makan berlebihan yang menyebabkan penambahan berat badan.

Ketidakseimbangan dalam neurotransmitter diyakini menjadi salah satu penyebab gangguan mood, terutama depresi dan bipolar. Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan depresi. Stres mental yang berlebihan atau kesulitan mengatasinya juga dapat menyebabkan gangguan suasana hati. Diketahui juga bahwa kelainan ini dapat terjadi dalam keluarga dalam bentuk ciri genetik tertentu. Misalnya, gangguan mood bipolar ditransmisikan secara genetik. Gejala depresi dapat terjadi akibat gangguan penyesuaian. Peristiwa stres seperti kegagalan, masalah dalam keluarga, masalah hubungan, antara lain dapat menyebabkan depresi yang berlangsung selama beberapa bulan dan hilang dengan sendirinya setelah pemicunya dihilangkan. Kondisi ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai gangguan depresi mayor.

Gangguan Disporik Pramenstruasi
Lebih parah dari sindrom pramenstruasi, Gangguan Disporik Pramenstruasi memengaruhi 3% hingga 8% wanita selama masa reproduksinya. Gejalanya meliputi, tingkat energi yang rendah, kelelahan, kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, perasaan putus asa, gelisah, dan mudah tersinggung. Pola makan dan tidur yang terganggu mungkin juga terlihat.

Gangguan Disregulasi Suasana Hati yang Mengganggu
Diklasifikasikan sebagai gangguan mental yang relatif baru. Terlihat pada anak-anak, ditandai dengan perilaku sering marah, mudah marah yang terus-menerus, dan reaksi berlebihan, serta memengaruhi kehidupan sosial seorang individu. Agar gangguan ini dapat diklasifikasikan, gejalanya harus diamati perilakunya mulai sebelum usia 10 tahun dan berlangsung setidaknya satu tahun.

Beberapa fakta


  • Penelitian telah menunjukkan bahwa depresi atipikal sekitar empat kali lebih umum ditemui pada wanita daripada pria.
  • Depresi, gangguan bipolar, dan gangguan siklotimik adalah gangguan mood yang paling umum.
  • Diamati bahwa gangguan mood pada anak-anak dan remaja adalah di antara masalah kesehatan mental yang paling tidak terdiagnosis.
  • Studi menunjukkan bahwa katatonia paling banyak terlihat pada pasien usia lanjut dengan depresi berat.
  • Seorang anak lebih mungkin mengalami gangguan mood jika salah satu atau kedua orang tuanya mengidapnya. Jika seorang ibu meneruskan sifat gangguan mood kepada anak-anaknya, maka seorang anak perempuan lebih rentan mengalami gangguan. Jika seorang ayah memiliki sifat itu, putranya lebih cenderung memiliki gangguan mood.
  • Saudara kandung dan kerabat dekat orang dengan gangguan mood, memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan gangguan tersebut.
  • Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, gangguan depresi mayor adalah penyebab utama kecacatan pada orang Amerika berusia antara 15 dan 44 tahun.
  • Menurut Asosiasi Kesehatan Mental Kanada, ada kemungkinan lebih tinggi wanita terkena depresi, gangguan distimik, dan gangguan afektif musiman. Gangguan bipolar dapat mempengaruhi pria dan wanita secara setara.


Gangguan Suasana Hati dan Kreativitas (Hubungan Tidak Biasa)
Studi dalam psikologi telah menunjukkan hubungan yang tidak biasa antara gangguan mood dan kreativitas. Selama episode manik yang ditandai dengan energi yang meningkat, harga diri yang melambung, perasaan senang yang luar biasa, tingkat kreativitas seseorang juga meningkat. Dalam episode manik, seseorang dapat menunjukkan keterlibatan yang mendalam dalam suatu kegiatan yang membuatnya bahagia, ia mungkin terlibat dalam kegiatan yang berorientasi pada tujuan dan memiliki beberapa ide (yang dapat disebut out-of-the-box). Ini dapat mengarah pada kreativitas yang luar biasa. Dalam buku Touched with Fire: Manic-Depressive Illness and the Artistic Temperament, psikolog dan penulis klinis Amerika, Kay Redfield Jamison telah memberikan studinya tentang tingkat gangguan mood pada orang-orang dari bidang kreatif. Dia juga menggambarkan bagaimana gangguan bipolar dapat terjadi dalam keluarga yang terkait dengan profesi yang bersinggungan dengan kreatifitas.

Gangguan mood membutuhkan bantuan segera. Mengidentifikasi kondisi gangguan mood dan diagnosis yang benar adalah langkah penting untuk memberikan penanganan yang tepat. Penanganan tergantung pada kondisi fisik dan mental pasien dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhinya. Langkah-langkah perawatan termasuk obat-obatan antidepresan (untuk depresi), penstabil suasana hati (untuk gangguan bipolar), dan bantuan psikologis. Terapi perilaku kognitif umumnya digunakan untuk mengobati gangguan mood. Ini membantu pasien mengetahui bagaimana suasana hatinya memengaruhi pikiran dan perilakunya, dan juga membantunya mengatasi masalahnya. Terapi interpersonal dapat membantu pasien meningkatkan interaksi sosial. Dalam kasus di mana konseling atau pengobatan tidak membantu, terapi elektroconvulsif dapat diberikan. Dukungan dari keluarga dan teman memainkan peran penting dalam membantu pasien mengatasi gangguan mood-nya. Tapi mungkin, swadaya melalui diet yang tepat, olahraga teratur, tidur yang cukup, sosialisasi, dan mengelola stres adalah bantuan terbaik dalam mengelola masalah suasana hati.

Sumber : bramardianto.com

Inilah Jenis-Jenis Gangguan Mood Yang Perlu Anda Ketahui Inilah Jenis-Jenis Gangguan Mood Yang Perlu Anda Ketahui Reviewed by wawawahyu on January 19, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.