Ketika Segala Sesuatu Mustahil, Doa Mengubah Segalanya



Apakah anda pernah mengalami masa-masa menyerah dengan kehidupan yang penuh tekanan. Seperti halnya ketika kita diuji oleh sang pencipta menjalani kerasnya hidup di dunia ini karena banyaknya masalah yang kita alami. Terkadang cepat menyerah atau pun frustasi ketika kita lupa akan sang pencipta. Bahwasanya kita masih punya senjata yang ampuh yang dapat mengubah segala yang mustahil menjadi munasabah atau mungkin yaitu senjata doa.

Seperti yang dialami para nabi dan rosul dulu, ketika segala sesuatu yang dilakukan tidak merubah keadaan. sebagaimana yang dialami Nabi Yunus as. ditelan oleh ikan besar. Di sinilah awal kesakitan, penderitaan dan tekanan yang dialami Nabi Yunus as. “Dan Dzun Nun, ketika ia pergi dalam keadaan marah lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya maka ia menyeru dalam aneka kegelapan; Bahwa Tidak Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami telah memperkenankannya dan Kami menyelamatkannya dari keresahan. Dan demikian Kami menyelamatkan orang-orang mukmin” QS. 21;87.

Sendiri, gelap, dingin, sempit, bau amis tubuh ikan, mencekam, ketakutan, tulang-tulang serasa remuk karena himpitan anggota tubuh ikan, nafas sesak karena terhimpit, hati juga terasa sesak, lapar, keresahan dan kegelisahan karena ketidakpastian kapan berakhir siksa ini hingga dapat keluar dari perut ikan. Demikianlah sekelumit gambaran kesakitan, penderitaan dan tekanan atau himpitan yang dialami Nabi Yunus as. bukan hanya kesempitan ruangan yang dialami tetapi juga kesempitan dan kesesakan hati.

Tidak ada satu upayapun untuk melepaskan diri yang dapat dilakukan dalam keadaan terjepit seperti itu. Jangankan menggerakkan tangan, bernafas saja sulit karena tertekan. Terapi yang dilakukan Nabi Yunus as. dalam segala penderitaan tersebut adalah pasrah dan bertasbih, hanya pasrah diiringi do’a tiada henti seperti tertulis dalam QS. 21;87 di atas. Dalam tafsirnya al-Mishbah Volume 8 M. hal. 498-499 Quraish Shihab menjelaskan bahwa do’a Nabi Yunus as. itu, digarisbawahi oleh sekian banyak riwayat. Salah satu diantaranya adalah yang diriwayatkan Ibn Jarir bahwa Nabi saw. bersabda: “Dengan Nama Allah yang bila didoakan dengannya dan bila dimohonkan kepadaNya niscaya dikabulkan adalah do’a Yunus Ibn Matta.” Said Ibn Abi Waqqash, perawi hadis ini bertanya kepada Nabi saw.: “Apakah itu khusus buat Yunus, atau umum mencakup semua kaum mukminin?” Nabi saw. menjawab:”Dia secara khusus buat Yunus dan secara umum buat kaum mukminin, apabila mereka berdoa dengannya. Tidakkah engkau mendengar firman Allah swt: (lalu Nabi saw. membaca QS 21;87)” dan bersabda:”Ini merupakan syarat dari Allah bagi yang berdoa dengannya”.

Demikianlah, adalah juga kesempatan bagi kita umat beriman yang hidup dalam tekanan, penderitaan dan kesakitan di zaman sekarang ini melakukan terapi seperti yang dilakukan oleh Nabi Yunus as. Membuka kembali pintu kepasrahan diri yang selama ini terkunci. Ikhlas menghadapkan wajah dan perasaan hanya pada Sang Maha Kuasa dan menyatakan dengan tulus: Tidak Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Semoga segala kesakitan dan penderitaan yang dipasrahkan, akan segera sirna dengan izin Allah swt. sebagaimana Nabi Yunus as. yang diselamatkan oleh Allah. Ternyata beliau keluar dari perut ikan dan terdampar di suatu pantai tandus. Ini adalah pelajaran berharga dari kisah Nabi Yunus as.

Bila saja tidak ada kepasrahan itu dan doa tulus itu maka :” Seandainya dia (Nabi Yunus as.) tidak termasuk kelompok orang-orang yang bertasbih (berdoa menyucikan Allah) niscaya dia akan menetap di perut ikan sampai hari kebangkitan” (QS. 37;143-144). Seandainya kita, tidak memasrahkan diri dan tidak bertasbih menyucikan Allah dalam segala kesakitan, penderitaan yang kita alami, bukan tidak mungkin, kita akan tetap dalam penderitaan itu sampai akhir azal kita nanti bahkan berikut dengan balasannya di dalam kubur dan di akhirat nanti. Na’uzubillaahi min zaalik. Jadi, kunci untuk membuka pintu kebahagiaan atau mengakhiri segala penderitaan adalah dengan bertasbih menyucikan Allah dengan menggunakan do’a diantaranya seperti do’a Nabi Yunus as.

Sepenggal kisah yang diceritakan alquran tersebut, menyisakan ilmu dan pengalaman bagi kita umat beriman. Bahwa bila upaya fisik seringkali sudah tidak sanggup lagi kita lakukan untuk terbebas dari segala penderitaan maka pada saat itu pulalah ada satu jalan keluar yang diajarkan oleh kisah ini. Yaitu berdoa bertasbih menyucikan Allah karena Dialah yang dapat merubah segalanya. 
Ketika Segala Sesuatu Mustahil, Doa Mengubah Segalanya Ketika Segala Sesuatu Mustahil, Doa Mengubah Segalanya Reviewed by wawawahyu on January 20, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.